Abu A’la Al-Maududi lahir di Aurangabad, suatu kota terkenal di daerah Andra Pradesh India, pada tanggal 3 Rajab 1321 H, bertepatan dengan tanggal 25 September 1903 dan wafat pada tanggal 23 September 1979 di salah satu rumah sakit New York Amerika Serikat. Jadi umur Al-Maududi Sejak lahir hingga wafatnya adalah 76 tahun.
Al-Maududi mendapatkan pendidikan di rumahnya dididik dan diajar langsung oleh ayahnya sendiri. Tahun 1914, pada usia11 tahun dia memasuki sekolah lanjutan di Madrasah Fawqaniyah. Tahun 1917, ketika berumur 14 tahun dia pindah ke Hyderabad di rumah kakaknya dan melanjutkan pendidikan tingginya di Dar al-Ulum. Karena ayahnya meninggal, dia pergi ke Delhi dan bekerja di salah satu penerbitan Islam. Setelah ekonominya mantap, dia memperdalam berbagai cabang ilmu agama dibawah bimbingan ulama-ulama. Tahun 1918, ketika berumur 15 tahun dia membantu kakaknya mengasuh majalah Islam al-Madinah disinilah merupakan permulaan karier Al-Maududi sebagai wartawan.
Runtuhnya khilafah pada 1924 mengakibatkan kehidupan Maududi mengalami perubahan besar. Dia jadi sinis terhadap nasionalisme yang ia yakini hanya menyesatkan orang Turki dan Mesir, dan menyebabkan mereka merongrong kesatuan muslim dengan cara menolak imperium ‘Utsmaniah dan kekhalifahan muslim.
Disinilah Maududi menjadi lebih mengetahui kesadaran politik kaum muslimin dan jadi aktif dalam urusan agamanya. Namun, saat itu fokus tulisan-tulisannya belum juga mengarah pada kebangkitan Islam.
Sayyid Abul A’la Maududi adalah figur penting dalam kebangkitan Islam pada dasawarsa terakhir. Ia lahir dalam keluarga syarif (keluarga tokoh muslim India Utara) di Aurangabad, India Selatan, tepatnya pada 25 September 1903 (3 Rajab 1321 H). Rasa dekat keluarga ini dengan warisan pemerintahan Muslim India